Ada Bantuan Tidak Tepat Sasaran, Begini Tanggapan Dinas Sosial Trenggalek

oleh -198 views

TEWENEWS, Trenggalek – Terkait pemberitaan beberapa waktu lalu dengan judul “Orang Mampu dapat bantuan dari Desa, yang miskin malah tidak” mendapat tanggapan dari Dinas Sosial Kabupaten Trengalek, Jawa Timur.

“Bantuan itu berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan oleh kementrian, ada 40 indikator kemiskinan yang harus terpenuhi, jadi dari kriteria-kriteria tersebut akan digunakan untuk memverifikasi jika memang ada masyarakat yang melaporkan diri kurang mampu,” Kata Kepala Dinas Sosial Trenggalek, dr.Ratna Sulistyowati, M.Kes, Jumat (25/1/2019).

Adapun di pemberitaan sebelumnya yang dimaksudkan oleh masyarakat yang adalah bantuan dari BPNT. Ratna Sulistyowati,  menjelaskan BPNT adalah bantuan dari pemerintah yang dulunya adalah beras miskin (Raskin) dan waktu itu kalau beras miskin kan tidak diberikan gratis, tapi mereka membeli dengan harga murah.

“Kenapa orang miskin diminta beli, akhirnya di gantilah menjadi Beras Sejahtera (Rastra) yang di berikan untuk masyarakat miskin, tapi tidak membeli. Karena data kemiskinan yang fluktuatif, warga yang awalnya kaya bisa saja jatuh miskin atau sebaliknya, hingga data tidak serta merta dapat berubah, sehingga perlu adanya proses ” ujarnya.

Ratna menambahkan, untuk mengantisipasi kesalahan waktu penyaluran, Kementerian Sosial memiliki kebijakan baru, beras itu diwujudkan dalam bentuk uang yang namanya Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) yang itu diberikan dalam bentuk E-monev yang berupa kartu kombo itu berupa uang Rp 110 ribu per bulan tapi tidak boleh diambil dalam bentuk uang. Namun boleh diambil dalam bentuk beras dan telur.

“Kenapa harus dalam bentuk beras dan telur, ini di maksutkan agar orang yang menggunakan uang tersebut tidak membeli rokok dan sejenisnya, sehingga tujuan dari pengentasan kemiskinan ngak kena. Dimana pengentasan kemiskinan ada dua, pertama mengurangi beban pengeluaran dengan memberikan beras, protein, bantuan KIS serta bantaun lainnya kan itu membantu mengurangi beban pengeluaran, kedua adalah pemberdayaan dalam bentuk bantuan modal dan sebagainya,” jelasnya.

Terkait penyalurannya, penyaluran BPNT menggunakan kartu yang memiliki multi fungsi, yaitu sebagai e-wallet yang dapat menyimpan data penyaluran bantuan pangan serta berfungsi sebagai kartu tabungan. Bantuan pangan non tunai akan langsung disalurkan ke rekening Penerima Manfaat, yaitu e-wallet dan hanya dapat digunakan untuk membeli barang sesuai program yang ditetapkan pemerintah melalui agen-agen yang telah ditunjuk atau e-warong.

Wartawan tewenews.com melalui Kordinator Liputan wilayah Jawa dan Bali secara resmi meminta maaf terkait pencatutan nama Mustafa. Karena wartawan di lapangan tidak bertemu dengan yang bersangkutan sebelumnya. (Anang Fauzi)