TEWENEWS, Muara Teweh – Ditengah konsentrasi semua pihak tertuju pada upaya penanganan pencegahan wabah virus corona, Pemerintahan Desa (Pemdes) Liang Naga, Kecamatan Teweh Baru, tak meninggalkan program padat karya di daerahnya.
Menjadi perhatian khusus Pemdes Liang Naga, yakni kegiatan peningkatan ruas jalan guna mengentaskan keterisolasian di pedalaman Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah. Jalan tanah disulap dengan hamparan semen.
” Kita sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai kepada 107 Kepala Keluarga. Sisa dana diokasikan untuk kegiatan perbaikan jalan menuju desa di titik rawan rusak”, ungkap Kades Liang Naga, Mahmursidi, Minggu (21/5/2020).
Seperti diketahui, untuk mencapai jalan darat ke Desa Liang Naga, jalur yang dilalui terlebih dahulu ruas jalan provinsi Muara Teweh-Benangin. Sekitar beberapa kilometer dari Kelurahan Jambu, pengendara ketemu simpang Liang Naga.
Dari muara jalan jarak tempuh sekitar tujuh kilometer ke Desa Liang Naga. Desa ini berada dipinggiran Sungai Teweh, bisa juga ditempuh lewat air. Namun cukup memakan waktu. Pertimbangan lebih dekat sehingga lebih memilih jalur darat.
Sayangnya kontruksi jalan masih dinomisasi hamparan tanah. Karena hanya sebagian kontruksi beton, jalan rawan rusak saat musim penghujan. Pertimbangan itulah, sehingga Pemdes Liang Naga, di 2020 ini fokus pada kegiatan peningkatan jalan.
“Tahun ini panjang ruas jalan yang dibenahi sekitar 280 meter dengan lebar lima meter. Pekerjaan berupa rabat beton, sumber anggaran DD tahap satu. Ini pekerjaan lanjutan, karena terbatasnya dana, sehingga fokus pada titik rawan rusak”, jelas Mahmursidi.
Sebenarnya, selain masih banyak titik rawan rusak, pada jalan darat menuju Desa Liang Naga, ada beberapa jembatan yang juga mendesak ditangani. Tapi karena dana terbatas, sehingga pembangunan diharapkan langsung ditangani Dinas PUPR Barut.
Kades Liang Naga menegaskan, sudah mengajukan proposal usulan agar beberapa buah jembatan darurat bisa diperbaiki atau dibangun oleh dinas teknis. Jalan darat itu pital, selain tranaportasi orang juga bermanfaat bagi mobilisasi hasil pertanian dan perkebunan.
Adapun hal yang cukup membanggakan bagi masyarakat setempat, sejak dua bulan ini layanan listrik milik negara (PLN) sudah dinikmati mereka. Jaringan disuplai melalui kabel dari tiang yang dibangun menyusuri ruas jalan itu. Sentrum listrik PLN melayani 222 KK atau 777 di Desa Liang Naga sudah menikmati listrik PLN. (Tim)