TEWENEWS, Surabaya – Nyonya Tatik, 36, memang aktivis sejak mahasiswa. Setelah terjun ke partai, dia ingin pula jadi caleg. Maka Ketua DPD-nya pun ditempel terus, sampai ke ranjang hotel segala. Andri, 40, sebagai suami kaget ditunjuki foto istrinya bangun koalisi kenikmatan dalam hotel. Tak ada tindakan lain kecuali cerai!
Yang namanya politik itu memang kotor, berani menghalalkan segala cara demi sebuah tujuan. Maka dalam partai itu banyak orang munafik, mencla-mencle, tukang bohong. Tak ada kawan abadi, tak ada pula musuh abada. Karena yang abadi justru kepentingannya itu sendiri.
Ny. Tatik warga Surabaya, sejak kuliah dulu memang aktivis, tukang demo. Maka setelah selesai kuliah dan menjadi ibu rumahtangga pun minta kebebasan pada suami untuk terjun ke partai. Saking cintanya pada istri, Andri mengizinkn saja, yang penting bisa membagi tugas, artinya tak melupakan kodratnya sebagai ibu rumahtangga.
Masuklah Tatik kemudian ke sebuah partai, yang boleh dikata masih gurem, karena perolehan suaranya di DPR maupun DPRD kecil. Dalam kepengurusan tingkat DPD, peran Tatik masih kecil. Dia ingin pula nyaleg, agar bisa duduk di DPRD. Tatik tahu pula untuk nyaleg tak hanya perlu duit banyak, tapi dekat juga dengan bos partai di daerah. Makanya dia mulai mencoba nempel dengan sang boss.
Caranya, diajak ke mana saja siap, tak peduli sampai malam hari, bahkan melupakan keluarga di rumah. Maka orang sering melihat Tatik suka jalan bareng ke berbagai wilayah bersama bos partai itu. Padahal aslinya, bukan sekedar jalan bareng, tidur bareng juga sudah dilakukannya demi mengejar sebuah ambisi.
Sekali waktu foto sangat pribadi antara Tatik dengan bos partai itu beredar. Gambarnya bukan sedang rapat bersama kader di daerah, tapi justru ketika keduanya membangun koalisi kenikmatan dalam hotel. Teman Andri yang mendapatkan foto itu segera melapor kepada Andri. “Ini gambar istrimu, bukan? Kok sampai segitunya mengejar karier.” Sindir sang sahabat.
Andri nyaris pingsan melihat gambar seronok itu. Jadi selama ini pergi sampai malam hari itu bukan hanya urusan partai, tapi membangun koalisi kenikmatan dalam hotel? Maka foto itu ditunjukkan kepada istrinya. Tatik kaget juga, bagaimana gambar mesum itu bisa bocor keluar. Dia pasrah, nasibnya bisa sebagaimana skandal politisi PKS dan PKB di Kabupaten Purworejo, Jateng.
Andri membawa persoalan ini ke Pengadilan Agama Surabaya. Dia terpaksa rela rumahtangga yang dibangu 8 tahun lamanya itu bubar. Sebab dia tak mau punya istri yang “aset”-nya diobral ke mana-mana demi sebuah ambisi.
Belum tentu jadi Ketua Umum, yang penting dapat Pak Ketua.
(Sumber : Poskota)