TEWENEWS, Tamiang Layang – Banjir buah musiman durian, di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Barito Timur, Kalteng. Menjadi berkah bagi pedagang durian dan juga para pembelinya.
Dalam dua mingguan ini, Kecamatan Dusun Tengah, Awang, Patangkep Tutui dan juga kecamatan Pematang karau, buah durian terus membanjiri pasar Ampah, Pasar Tamiang Layang, hingga sampai dibawa ke daerah Provinsi tetanggga Kalsel.
Pedagang durian Jumadi, warga Desa Putai, RT 01 Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, mengaku bersyukur kalau sudah musim durian seperti saat ini. Pasalnya, dirinya dalam sehari bisa dapat keuntungan dari berjualan durian tersebut mencapai Rp 300ribu hingga Rp500 ribu per hari.
“Saya kalau musim durian seperti ini istarahat menjadi kuli bangunan. Lebih baik berjualan durian hasilnya pun bisa lima kali lipat dari penghasilan menjadi buruh kuli bangunan. Jadi buruh bangunan seharian kerja cuman dapat Rp.125 ribu perhari. Tapi kalau berjualan durian bisa menghasilkan Rp500ribu perhari.
Saya kalau subuh pergi ke hutan untuk membei buah durian yang ditunggu pemiliknya dipondok. Dalam sehari saya bisa beli buah durian 200 hingga 300 biji perhari dengan harga 3000 kalau yang sedang. Dan yang besar 5000 per biji. Lalu saya jual lagi pagi – pagi dipinggir jalan seharga Rp.10.000 hingga Rp.15.000,” ujar pemuda yang dikenal warga sekitar pekerja keras kepada wartawan, Rabu (26/12/18).
Menurutnya, harga durian saat ini memang lumayan cukup tinggi karena Desa – Desa lainya seperti Awang dan Nitampin dan sekitarnya masih belum banyak yang masak.
“Sekarang harga durian paling tinggi harganya Rp 15 ribu yang paling besar. Coba aja kalau dari desa lain udah masak semua palingan harga pasaran durian Cuman Rp.5 ribu per biji. Itupun sudah dipinggir jalan. Kalau di Pohon palingan Rp 2ribuan,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, durian hasil panen di sejumlah desa ini merupakan tanaman yang berusia puluhan tahun dari beberapa jenis lokal dan buah ini merupakan salah satu produk Hulltikultura unggulan di Bartim.
Ditempat yang sama, Budi Irawan warga Banjarmasin Kalsel mengatakan, durian yang dijual oleh para pemuda di Desa Putai, ini memang terkenal sangat manis, lezat dan lejit.
“Saya kalau mau ke Banjarmasin Maupun ke Palangka Raya, Kalteng kalau melintas dijalan Desa Putai pasti beli membeli buah durian ditempat ini. Pokoknya selain enak, durianya pun sangat tebal. Pas banget dilidah,” ungkapnya disela-sela makan durian.
Selain bisa disantap langsung, Durian juga bisa dijadikan dodol rasa durian dan tempuyak atau daging durian yang diolah melalui cara fermentasi untuk disuguhkan sebagai pelengkap lauk saat makan.
“Tahun ini durian di Daerah Ampah dan sekitarnya memang lagi banjir sehingga harganya pun sangat murah. Saya aja beli dua karung dengan harga sangat murah. Yakni hanya Rp. 70ribu Saya menilai musim durian memang berkah bagi penjual dan pembeli. Bayangkan saja kalau ditahun 2015 hingga 2017 lalu harga durian yang sedang seharga Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu. Tapi kalau lagi banjir seperti sekarang cuman harganya Rp.5 ribu,” pungkasnya.(Tim)