Distanak Bartim Melakukan Pelatihan Kepada Kelompok Wanita Tani Desa Janah Mansiwui

oleh -94 views

TEWENEWS, Tamiang Layang – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Timur melalui BPP Kecamatan Awang yang digawangi PPL, senggol dan Jaini Suwaji, melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Janah Mansiwui Kecamatan Awang Kabupaten Bartim, Kamis, (17/1).

Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan dan budidaya komoditi tanaman pangan dan hortikultura dilahan pekarangan serta pembuatan pestisida nabati dari bahan yang konvesional.

Lahan pekarangan memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis keluarga. Hanya saja, pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal. Mayoritas masyarakat masih memanfaatkan lahan pekarangan seadanya saja, padahal jika dioptimalkan dapat ditanami beragam jenis tanaman yang bisa memenuhi ketersediaan pangan bagi keluarga.

Dipilihnya KWT sebagai mitra karena memiliki jaringan terstruktur , sehingga dapat mendukung pelaksanaan optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara masif. Melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan khususnya penanaman cabai, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi gejolak harga pangan.

Selain itu, dengan pemberdayaan KWT untuk melakukan budidaya aneka cabai dan sumber pangan lain pada pekarangan rumah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga mampu mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga .

Tujuan dari kegiatan ini adalah memasyarakatkan optimalisasi lahan pekarangan, baik di pedesaan dengan memproduksi kebutuhan pangan oleh keluarga dan masyarakat. Selain itu, kegiatan juga diharapkan dapat mengatasi gejolak harga pangan khususnya tanaman cabai yaitu dengan gerakan menanam cabai di masing-masing pekarangan rumah.

Kepala BPP Awang galura, SP menjelaskan bahwa pendekatan pengembangan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).

Antara lain dengan membangun kebun bibit desa dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal, sehingga ketahanan pangan dan kelestarian alam terjaga.

“KRPL merupakan sebuah konsep lingkungan perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan kebutuhan gizi warga setempat,” ujarnya di Tamiang Layang, Kamis, (17/1/2019).

Menurutnya, jika saja 47 rumah tangga bergerak bersama memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam sayur dan buah-buahan maka hal tersebut dapat mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari.

“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras yang telah ditunjukkan oleh para wanita yang dalam hal ini terkoordinasi dan semua organisasi kewanitaan lainnya” pungkasnya. (TWN5)