TEWENEWS, Muara Teweh – Warga jalan Nusa Indah, Kelurahan Lanjas ini sungguh kerepotan mengurusi istrinya yang akan melahirkan. Bukan karena kendala pembiayaan, tetapi karena tidak ada penanganan Dokter kandungan yang membuatnya kerepotan mengurusi persalinan sang istri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh. Dia malah di rujuk ke RSUD Buntok Barito Selatan.
Masalah ini piral di Media Sosial Facebook “Seorang ibu tidak bisa dirujuk Melahirkan ke RSUD Muara Teweh..dgn alasan Dokter Spesialisnya (dr. …… Sp.OG) nya libur Cuti Bersama. Terpaksa dirujuk ke RSUD Buntok, Hmmmmmmm….. Gajih Besar..Tunjang Medis Besar…Tunjangan Kelangkaan Profesi berpuluh-puluh Juta..ditambah dgn yg lain.. tetap sajo tidak menjamin bisa melayani masyarakat di Libur Cuti Bersama.. walaupun sudah di Intruksikan oleh Pimpinan Klo kita di posisi layanan publik tuk siap siaga selama cuti bersama Hari Raya Idul Fitri setiap tahun…Teman2 sejawat yg lain yg nota bene gajih kecil, ditambah lain2 dan tunjangan penghasilan secukupnya.. bisa sajo bertahan dan melayani masyarakat pada waktu cuti bersama. Kenapa dia gak bisa ?????……. kenapa di RSUD Buntok dokter spesialisnya bisa melayani.. ditempat kita TIDAK .. Mohon Pencerahan….Selamat Menunaikan Ibadah Puasa,” tulis Abdi MTW.
Tentu saja tulisan pada laman Facebook ini banyak mendapat tanggapan dari para Nitizen dan dari Anggota DPRD Barito Utara Tajeri.
“Banyak keluh kesah dari masyarakat berkaitan dengan layanan RSUD Muara teweh, Bank darah tidak ada, alat cuci darah tidak ada, katanya Rumah Sakit bertarap internasional, bangunan RSUD bagus, dilihat dari luar bolehlah, tapi didalamnya masih banyak yg belum tuntas,” katanya di Muara Teweh, Senin (11/6/2018)
Diutarakan Tajeri, saya hanya bisa menyarankan Manajemen RSUD harus dirombak total kalau ingin RSUD Barut lebih baik kedepannya, kami di DPRD tidak pernah menghalangi dalam anggaran.
“Saya pernah menawarkan berapa kebutuhan anggaran dan siap perjuangkan, ini semua untuk kepentingan masyarakat Barut dan Kabupaten tetangga lainnya, karena diwacanakan RSUD kita menjadi pusat Rujukan RS lain atau RSU Kabupaten tetangga, tapi kenyataannya justru RSUD yang merujuk pasien ke RS tetangga, luar biasa.”ujarnya.
Saat dikonfirmasi wartawan Direktur RSUD Muara Teweh Drg. Dwi Agus Setijowati menyampaikan, kami dari manajemen RSUD Muara Teweh dapat mengklarifikasikan bahwa pihak RS baik di IGD maupun di ruang kebidanan tidak ada pasien yang masuk degan keluhan komplikasi kebidanan tersebut.
“ Kami keberatan degan tuduhan tersebut, dokter umum dan dokter spesialis kami siap dikonsulkan untuk dilakukan pelayanan. Demikian penjelasan kami selaku manajemen RSUD Muara Teweh,” ungkapnya.(tim)