TEWENEWS,Muara Teweh – Petani karet di Kabupaten Barito Utara kalimantan Tengah kembali harus mengelus dada. Pasalnya harga getah kembali turun tajam. Kenaikan hingga Rp 7.000/kilo rupanya tak bertahan lama, tak sampai satu bulan harga tertinggi bulan September 2017 lalu kini kembali merosot tajam.
Terpantau harga getah di Bukit Bambu Kecamatan Teweh Selatan, harga getah basah mingguan hanya dibeli Rp 6.000/kilo bahkan ada yang dibawah harga tersebut. Harapan akan membaiknya perekonomian mereka kembali menjauh, apa lagi kondisi sekarang yang makin sulit. Dimana produksi getah menurun drastis akibat musim hujan serta harga beberapa kebutuhan bahan pokok yang terus melambung.
Tentu keadaan ini dikeluhkan para petani karet yang hanya mengandalkan hasil sadapan. Seperti dituturkan Mahpudin (37), petani karet yang tinggal di pertigaan bukit bambu.
“Mana sekarang lagi musim hujan di tambah harga bahan pokok makin mahal, eh malah harga getah kembali turun,” keluhnya, Jumat (16/2/2018).
Ditambahkan Pudin, bahwa kondisi sekarang diperparah dengan menurunnya produksi getah minggu ini.
“Minggu ini sering hujan berlebih mengakibatkan menurunnya produksi getah kami. Biasanya bisa sampai 50kilo seminggu. Nimbang hari ini hanya dapat 30 kilo, ini menambah parah keadaan kami,” ucapnya sembari mengatakan bahwa dirinya hanya pasrah karena tidak ada jalan lain sebagai penghasilan tambahan selain menyadap karet.(agustian)