Mantap, Jembatan Siwau yang Dulu  Ambruk Kini Sudah fungsional

oleh -163 views

TEWENEWS, Muara Teweh – Jembatan Siwau di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara (Barut) beberapa waktu ambruk dan putus saat ini sudah bisa dilalui oleh warga masyarakat untuk membawa atau mengangkut hasil pertanian. Dimana sebelumnya pada Januari 2022 lalu jembatan Siwau ini rusak dan putus akibat diterjang banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barito Utara (PUPR Barut) M Iman Topik didampingi Kepala Bidang Bina Marga Dedi mengatakan Jembatan Siwau saat ini sudah fungsional dan bisa dilewati oleh warga masyarakat untuk mengangkut hasil bumi.

“Alhamdulillah, Jembatan Siwau yang putus tersebut sudah fungsional. Jembatan ini merupakan akses utama dari dan ke sejumlah desa di Kecamatan Gunung Timang seperti Desa Tongka, Batu Raya I dan Batu Raya II, dan saat ini sudah bisa dilalui baik kendaraan roda dua dan roda empat,” kata Kadis PUPR M Iman Topik, Kamis (28/7/2022).

Dikatakan Kadis PUPR, dengan telah berfungsinya jemabatan tersebut aktifitas warga masyarakat menjadi lancar dan bisa membawa hasil pertanian untuk di bawa ke ibukota kecamatan.

Selain itu kata Topik, dengan sudah fungsionalnya jembatan Siwau tersebut, mari kita jaga aset pemerintah yang ada di sana untuk dipelihara agar berfungsi dengan baik, terjaga, terawat dengan sehingga bisa berfungsi lebih lama. “Diharapkan kita semua menjaga dan memelihara aset-aset pemerintah yang ada di sana, agar berfungsi dengan baik dan berfungsi lebih lama,” kata M Iman Topik.

Sebelumnya, Pemkab Barito Utara melalui Dinas PUPR setempat segera memasang besi baja WF (wide flange) ukuran 300 untuk penanganan darurat Jembatan Siwau Kecamatan Gunung Timang, karena jembatan darurat ambruk.

Kepala Dinas PUPR Barito Utara M Iman Topik melalui Kabid Bina Marga Dedi di Muara Teweh, Minggu (23/1/2022) mengatakan rencana hari ini pihaknya akan mengirim empat batang baja wf 300 bentangan 12 meter ke lokasi, agar transportasi masyarakat tidak terhambat, akibat bagian tengah jembatan darurat tersebut putus,” kata Dedi.

Menurut Dedi, lempengan baja yang mempunyai kekuatan tinggi sepanjang 12 meter itu nantinya tidak dipasang di jembatan darurat karena kondisinya cukup parah yang usianya relatif tua yang dibangun pada 2019 lalu, melainkan di jembatan utama yang pembangunannya masih belum rampung, berada disamping jembatan darurat.

Pekerjaan jembatan utama yang dibangun sejak 2020 itu belum rampung atau sekitar 60 persen dikerjakan karena terkendala dana itu diantaranya pengadaan dan pemasangan baja wf 600 dengan panjang 12 meter sebanyak 5 batang, serta pengecoran lantai jembatan.

“Jadi empat batang baja tersebut dipasang di jembatan utama, yang khusus bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki, untuk mobil mungkin tidak bisa. Karena jembatan ini ada yang hanya terpasang bondex (material pelapis bawah cor, pengganti bekisting kayu (triplek), belum di cor,” kata dia.

Dia juga mengatakan dalam pengiriman baja tersebut juga dilakukan ekstra hati-hati secara estafet, karena jembatan darurat lainnya yakni di Desa Sangkorang (jembatan utama juga belum selesai) tidak layak untuk dilewati angkutan truk.

Lebih lanjut Dedi mengatakan dari jembatan Desa Sangkorang, nantinya diangkut lagi menggunakan mobil bak terbuka (pick up). “Jadi selain Jembatan Sangkorang dan Jembatan Siwau, masih ada tiga jembatan darurat lainnya yang kondisinya cukup parah sehingga rawan ambruk,” jelas Dedi.

Jembatan darurat di Desa Siwau yang putus tersebut merupakan akses utama dari dan ke sejumlah desa di Kecamatan Gunung Timang antara lain Desa Tongka, Batu Raya I dan Batu Raya II, sehingga tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua dan roda empat.

“Jembatan darurat Desa Siwau itu ambruk pada Kamis lalu karena usianya sudah sangat tua dan beberapa kali terendam oleh banjir,” ujar Dedi.

(AP/Tim)