TEWENEWS, Kota Baru – Kreatifitas yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti membuahkan hasil. Inilah yang ditunjukkan oleh Sutikno, warga Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru. Berkat kreatifitasnya, pria yang oleh warga sekitarnya akrab disapa Gusdur, berhasil membuat Mesin penyuling CPO (Crocode Palm Oil) atau Minya Sawit menjadi Minyak Goreng yang siap dikonsumsi.
Dengan peralatan seadanya dan modal seadanya, Gusdur berhasil merancang mesin Pembuat Minyak Goreng yang setelah diuji kelayakannya ternyata telah memenuhi standar awal sebagai Minyak Goreng yang dapat langsung dikonsumsi. Menurut Gusdur, mesin itu ia rancang selama beberapa bulan dengan melalui proses yang lumayan rumit. ” biayanya lumayan untuk (ukuran keuangan) saya, mas,” jelasnya dengan ramah, Sabtu (27/7/2019).
Keberhasilan Gusdur itu sontak mengundang perhatian banyak kalangan, mengingat selama ini dipahami untuk memproduksi CPO menjadi minyak dibutuhkan mesin dengan harga puluhan bahkan ratusan jutab rupiah. Salah satu orang yang paling apresiatif adalah M. Syarifuddin, Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu yang terpilih menjadi Anggota DPRD Kalimantan Selatan pada Pemilu 17 April yang lalu.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Dhin ini, kreatifitas semacam itu perlu disambut oleh Pemerintah dan segera didampingi sehingga benar-benar membawa kemanfaatan bagi banyak pihak. “sekarang ada banyak inovasi yang dilakukan oleh para petani sawit yang harus diberikan dukungan pengembangan teknologi baik itu segi alat pembuatan CPO berskala kecil” jelas Bang Dhin pada awak media.
Senada dengan itu, Hj. Alfisah, Ketua DPRD Kotabaru mengaku bangga dengan keberhasilan Gusdur tersebut dan mengaku akan melakukan pendampingan secara intensif sehingga menjadi penemuan yang bermanfaat.
” Ini yang harus kita back up baik dari sisi kebijakan anggaran maupun perijinan home industry-nya. Sebab ini sejalan dengan Perda RPJMD kita menciptakan agrobisnis unggulan, terobosan Gusdur ini harus kita back up full, apalagi kebijakan Pemkab dari sejak beberapa tahun yang lalu selalu membantu bibit dan pupuk. Nah sekarang industri hilirnya yang harus juga kita pikirkan,” kata Hj. Alpisah melalui pesan WhatsApp-nya.(Adi)