TEWENEWS, Jombang – Awal tahun 2019 di bulan Januari, biasanya hujan mulai deras mengguyur sebagian wilayah di Jawa Timur, begitu juga wilayah kabupaten Jombang. Di beberapa daerah belakangan ini ada terkena musibah bencana tanah longsor dan tsunami bahkan banjir bandang. Namun nasib berkata lain, saat daerah lain di guyur hujan deras dan lahan pertanian mulai membasahi sawah, tidak demikian dengan lahan persawahan di wilayah Tambakberas Jombang.
Hampir seluruhnya lahan sawah kering merontang tidak ada resapan air dari sungai atau dari guyuran hujan. Pantauan wartawan tewenews.com,di lokasi hampir beberapa hektar sawah kering. Meski para petani awal musim penghujan beberapa bulan lalu menanami bibit padi, namun saat ini benih padi yang awalnya hijau dan tumbuh subur, sekarang menjadi hijau kekuning-kuningan.ini akibat jarangnya wilayah kecamatan tembelang di guyur hujan.
” Saat ini sawah kering mas,musim hujan tapi gak hujan hujan, malah petani di sini mengandalkan sumber air dari sumur bor. kendala lainya bibit padi hampir semua di tanam tapi sebagian sudah layu atau mengering bahkan nyaris mati,” kata Buna’in salah satu petani di dusun bulak, Desa Mojokrapak, Tembelang Jombang, Selasa pagi (2-1-2019).
“Mahalnya harga sewa lahan sawah, di tambah harga bibit beserta pupuknya semakin mahal.membuat petani di sini sebenarnya enggan bercocok tanam,”tambah Buna’in.
Perlu di ketahui memang di bulan Januari ini, hujan biasanya mengguyur wilayah Kabupaten Jombang hampir setiap hari, bahkan hujan tidak kunjung berhenti dan mengguyur pagi sampai malam hari.
Dari data BMKG Stasiun Juanda Sidoarjo, hujan di sertai angin hampir mengguyur sebagian wilayah di Jawa Timur. Namun potensi hujan tidak menentu di suatu wilayah.ada yang sedang ada pula yang hujan lebat di sertai angin kencang. (Joko)