TEWENEWS, Malaka – Kabupaten Malaka memiliki pesona pantai yang takkan pernah habis dibicarakan, pantai Loodik di dusun Loodik, di desa Litamali, Kecamatan Kobalima. Hamparan pasir kecoklatan yang begitu luas tanpa bebatuan akan membuat anda merasa begitu bebas.
Hamparan pasir kecoklatan yang membentang luas dipadu dengan barisan pinus dan pohon pandan pantai yang mendandani bibir pantainya membuat mulut tak henti berdecak kagum. Serta dipadu dengan birunya laut selatan yang menampilkan gulungan ombak kecil besar yang saling kejar mengejar membuat pesona pantai Loodik pantas untuk kunjungi.
Sekitar 20 meter dari bibir pantai, kita akan melihat barisan pohon pinus dan pandan pantai yang bisa digunakan sebagai tempat bersantai untuk melindungi diri dari teriknya sinar matahari.
Ayunan dedaunan pohon pinus dan pandan pantai yang bergoyang ditiup angin menciptakan alunan musik alam yang begitu indah terdengar. Beberapa perahu nelayan yang parkir di bibir pantai menampah eksotisnya pantai ini.
Hamparan pasir pantainya sangat luas, memberikan kebebasan pada para pengunjung untuk melakukan beragam aktivitas di pantai selatan ini.
Mulai dari berjemur, berjalan santai, bermain sepak bola pantai, voly pantai, berkemah hingga mengadakan acara santai dengan peserta ribuan orang pun bisa dilakukan di pantai Loodik ini.
Akses jalan menuju pantai Loodik terbilang sudah sangat baik. Dari kota Betun, ibu kota kabupaten Malaka anda hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit. Akses jalan dari kota Betun hingga desa Litamali pun Hotmix. Hamparan persawahan dan perkebunan jagung milik masyarakat akan menemani perjalanan anda dari kota betun hingga desa Litamali.
Sesampainya di desa Litamali, anda harus mengarahkan kendaraan anda berbelok ke arah kanan menyusuri jalan rabat beton. Kurang lebih sekitar 1 Km sebelum mencapai pantai Loodik, anda akan disuguhi barisan pohon angsono yang berderet rapi. Barisan pohon angsono ini menjadi salah satu spot foto yang menarik.
Pantai Lo’odik menyajikan pesona alam yang indah dan uniknya lagi di lokasi itu, berdiri pondok baca sederhana terbuat dari bahan lokal seadanya. Pondok baca ini diperuntukan bagi pengunjung, sehingga setiap pengunjung yang berekreasi menikmati panorama alam pantai bisa sambil membaca.
Tujuan mendirikan rumah baca untuk meningkatkan minat baca masyarakat sekitar dan pengunjung umumnya serta gerakan literasi.
Pantai Loodik tersebut di kelola oleh para pemuda yang peduli dengan potensi desa. Mereka mempunyai komunitas namanya Zero L Lo’odik, yang digagas oleh Clementino Amaral.
Clementino bersama beberapa rekannya berinisiatif mendirikan Pondok Baca di pinggir pantai, hal ini dilakukan mengingat minat baca buku kaum muda maupun anak-anak usia sekolah yang sangat minim. Agar di pantai selain menikmati deburan ombak, pasir putih dan udara yang segar. Dalam suasana tenang, pengunjung bisa membaca buku yang tersedia di pondok.
Di pondok baca beratapkan daun gewang, tersedia fasilitas apa adanya, seperti tempat duduk dari kayu, buku-buku dari berbagai sumber dan bidang. Seperti hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, filsafat serta buku-buku pelajaran mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Para pengunjung dalam kategori Orang tua, pemuda dan anak usia sekolah yang ingin membaca buku sambil menikmati keindahan di pantai Lo’odik silahkan datang ke tempat ini.
Pantai Lo’odik ramai dikunjungi wisatawan lokal, dari Malaka maupun Belu. Selain untuk menikmati udara segar dan keindahan pantai, juga untuk bersantai ria.
Mirisnya, sampai saat ini belum ada perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka atau Dinas terkait,bahkan dikatakan pantai wisata yang terlupakan oleh pemda Malaka.
Padahal perhatian Pemkab Malaka, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan fasilitas pondok baca dan sarana pendukung, misalnya rumah makan, toilet/kamar mandi, akses jalan yang baik dan lain-lain.
Masyarakat sekitar juga diminta menciptakan rasa aman dan nyaman kepada para pengujung, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata ini. (Beres)