Penyerahan Bantuan Peralatan Budidaya Ikan Lele di Kediaman Keuchiek Gampong

oleh -150 views

TEWENEWS, Bireuen – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh menyerahkan bantuan peralatan tempat pemeliharaan Ikan Lele sistem pembesaran di Ember kepada masyarakat Desa Cot Tarom Tunong secara simbolis, Selasa (17/11/2020).

Seiring dengan perkembangan pembangunan, lahan untuk budidaya ikan ataupun berkebun semakin terbatas, sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani semakin terus bertambah. Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui” barangkali kata pribahasa Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.

Adwir Staf Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh menyebutkan, Pemerintah Provinsi Aceh lewat Dinas Perikanan dan Kelautan berupaya membantu meringankan beban masyarakat Desa yang terdampak Covid-19 dengan melakukan kegiatan budidaya ikan lele dalam ember (Budikdamber) ini dengan sistem akuaponik menjadi solusi peningkatan ekonomi masyarakat dan potensial dilahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan bagi masyarakat yang ingin mencoba mengembangkan usaha budidaya ikan lele dengan modal relatif kecil namun mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarga, sebutnya

Penyerahan bantuan barang beserta peralatan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh (Budikdamber) dengan sistem akuaponik ini, di peruntukan kepada masyarakat masyarakat terdampak Covid-19, barang berupa Pakan tenggelam satu sak (20 Kg), gelas plastik 20 pcs, pembuangan air bawah 2 buah, bibit kangkung, Ember 2 unit dan alat pendukung lainnya, sementara benih Ikan Lele akan menyusul dibelakang.

Menurut Adwir, bantuan ini dari Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh berupa budidaya ikan lele dalam ember hanya untuk 22 orang/ kepala keluarga masyarakat gampong selebihnya barang – barang ini diperuntukan untuk kecamatan lain yang juga di Kabupaten Bireuen.

Acara penyerahan peralatan bantuan tersebut tepatnya di rumah Keuchiek Gampong/ Desa Cot Tarom Tunong Kecamatan Jeumpa, turut hadir Kabid Budidaya Tangkap Rusdianto,SP bersama Kasi Nurma, SP dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen dan di saksikan oleh Keuhiek Gampong/ Desa, Babinkantibmas Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.

H.Bukhari Keuchiek Gampong/ Desa Cot Tarom Tunong Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen, Mengatakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh berupa barang-barang dan alat pendukung lainya untuk kegiatan budidaya ikan lele dalam ember yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu yang juga berdampak pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 ini, Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, namun harus tetap mencari cara usaha untuk menafkahi keluarganya, namun saat ini bantun dari pemerintah aceh belum dapat kita bagikan secara merata kepada masyarakat karena jumlahnya sangat terbatas.

Disisi lain Masyarakat yang menerima bantuan peralatan budidaya ikan lele lengkap hingga pakannya tersebut sangat bangga, karena untuk sementara tidak lagi memikirkan pengeluaran biaya beli pakan saat awal pemeliharaan ikan lele.

“Kedepan pemerintah Aceh lebih memperhatikan nasib masyarakat di masa- masa Pandemi Covid-19 seperti ini. Hal ini kami sampaikan permohonan bantuan dalam bentuk lain berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Nurma, SP, sebagai pendamping dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, turut menjelaskan teknik budidaya ikan lele dalam ember secara detil kepada masyarakat Desa.

Proses pembuatan Budikdamber terbilang cukup mudah, alat bahan yang dibutuhkan diantaranya ember, gelas plastik bekas yang telah dilubangi dibeberapa bagian.

“Ikan lele dipilih karena sifatnya yang toleran terhadap kualitas air yang kurang baik, meskipun bisa delakukan penyemaian, kangkung dipilih karena selain mudah kangkung juga dapat ditanam hanya dengan menggunakan batang kangkung sisa sayur yang tidak dimasak, sehingga dapat mengurangi jumlah limbah rumah tangga masyarakkat,” jelasnya. (Mz aceh)