Polsek Dusun Tengah Berikan Bantuan Kepada Penyandang Disabilitas

oleh -54 views

TEWENEWS, Tamiang Layang – Salah satu bentuk kepedulian terhadap warga penyandang disabilitas, terlebih lagi keluarganya termasuk keluarga kurang mampu, Polsek Dusun Tengah Polres kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, berikan Sembako dan uang tunai kepada warga desa Sibung kecamatan Raren Batuan.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang menjadi program Kapolres Bartim AKBP Zulham Effendy SIK, MH Polisi peduli. Sembako dan uang diberikan langsung kepada keluarga Yah Syahrani (57) tahun yang berkerja sebagai supir, memiliki anak yang mengalami Disabilitas sejak lahir atas nama Sahroji (23) tahun, oleh Kapolsek Dusun Tengah, Iptu Nurheriyanto Hidayat, SH, MSi beserta jajarannya pada Selasa (10/12/2019).

Kapolres Bartim AKBP Zulham Effendy SIK, MH melalui Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat, SH, MSi mengatakan “Kunjungan yang dilakukan pihaknya adalah bentuk kepedulian Polri, yang merupakan wujud kebersamaan dan keberadaan polisi ditengah-tengah masyarakat yang selalu siap melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat”, ucap Nurheriyanto.

Menurut Nurheriyanto, kegiatan seperti ini sangatlah baik dilakukan, sebagaimana masyarakat yang memiliki kekurangan perlu dibantu, tidak hanya pihak kepolisian melainkan secara bersama-sama instansi lainya, untuk meringankan tanggungan keluarga tersebut.

Kita berharap istansi terkait dapat memperhatikan warga yang membutuhkan bantuan, kita juga nengapresiasi kepada Kepala Desa (Kades) Sibung yang selama ini sudah banyak membantu. Kegiatan sosial ini akan kita lanjutkan ke beberapa tempat yang kita ketahui ada warga di desa ini mengharapkan perhatian khusus, terutama penyandang Disabilitas, jelasnya. (Ahmad)

Kades Sibung Reholelo yang turut mendampingi kunjungan jajaran Polsek Dusun Tengah, menjelaskan bahwa keluarga Uah Syahrani beserta beberapa warga yang mengalami Disalibitas, sekitar 9 orang, keseluruhan sudah di data dan diserahkan kepada Dinas Sosial dua tahun lalu, bahkan belum lama diajukan kembali data tersebut namun masih belum ada penanganan khusus dari Dinas terkait.

Kita sudah berusaha memberikan bantuan menggunakan Dana Desa sekedarnya walaupun tidak sepenuhnya, namun sebelumnya kita juga sudah melakukan pendataan dan diajukan ke Dinsos dua tahun lalu dan pihak Dinsos datang melihat dan memfoto, namun belum ada penanganan secara khusus untuk warga yang terkena Disabilitas,” ucap Reholelu ditengah-tengah percakapan.

Menurut keterangan Reholelu, pihaknya juga sudah mengajukan data penyandang Disabilitas untuk yang kedua kalinya baru-baru ini, namun belum juga ada tindakan, hanya saja Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan pihak dari kesehatan melakukan kunjungan yang hampir sebulan sekali, jelasnya.

Disisi lain Pemdes Sibung telah memberikan bantuan pemasangan Sumur Bor untuk sarana air bersih juga akan direncanakan untuk pemasangan aliran listrik yang saat ini dalam proses, dengan tujuan pihak warga yang benar-benar membutuhkan dapat bantuan.

“Kita terus berupaya memberikan fasilitas yang layak kepada warga yang sangat membutuhkan, mulai dari pemberian sembako berupa beras dan sarana air bersih, juga kita siapkan untuk memasang aliran listrik dalam waktu dekat ini, kita bisa lihat sendiri kehidupan yang mereka alami,” ungkapnya.

Rohelelu berharap ada yang dapat memberikan bantuan kepada pihak warga yang berada di Desanya terutama kepada pemerintah daerah melalui Dinas terkait bisa mencari solusi dan bertindak untuk memberikan bantuan kepada penyandang Disalibitas, pungkasnya.

Uah Syahrani selaku kepala keluarga sangat berterimakasih atas kunjungan Kades dan Kapolsek beserta jajaran. Dirinya juga menceritakan bahwa sebagai kepala keluarga tidak bisa berbuat banyak atas penyakit yang dialami anaknya.

“Kami sangat berterimakasih atas kunjungan Kapolsek dan Kades yang menyempatkan waktunya dan memberikan bantuan. Saya sebagai kepala keluarga tidak bisa berbuat banyak untuk mengobati Sahroji, karna penghasilan yang saya miliki tidak mencukupi,” ucap Uah.

Menurutnya saat Sahroji masih bayi sudah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Banjar Masin, Kalimantan Selatan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan di katakan dokter pada saat itu Sahroji mengalami Penyakit Epilepsi atau ayan semacam gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal, kita sudah berupaya menyembuhkan namun tak kunjung sembuh sampai sekarang, ungkap Uah.

Sebagai orang tua yang ingin melihat anaknya dapat beraktifitas, Uah Syahrani berharap ada kepedulian pemerintah setidaknya Sahroji tidak terus menerus terbaring, dia dapat beraktifitas walaupun diatas kursi roda, harapnya. (Ahmad)