TEWENEWS, Muara Teweh – Paling lambat Juli 2019, kegiatan prostitusi dan perbuatan asusila di Kabupaten Barito Utara (Barut) segera ditutup. Pemkab Barut pun mencanangkan, bekas lokalisasi, dijadikan lokasi pengembangan usaha bagi penduduk setempat.
Terutama di lokalisasi Lembah Durian atau Merong di kilometer 3,5 Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu, diusulkan tempat usaha bongkar muat. Selain lokasinya strategis di luar kota dan pinggir Sungai Barito, di lokalisasi itu lokasinya datar, bagus untuk bongkar muat barang dari angkutan sungai.
“Kami sudah tinjau lokasi, sangat cocok tempat pelabuhan bongkar muat barang, yang diangkut melalui sungai. Maka itu, daerah itu kami usulkan untuk pengembangan usaha pelabuhan bongkar muat, untuk usaha warga setempat,” ungkap Everedy Noor, Kepala SOSPMD Barut, Senin (8/4/2019).
Lokasi prostitusi Lembah Durian, menjadi salah satu Target akan ditutup di Juli 2019 mendatang, termasuk lokasi lain yang dianggap potensi kegiatan “jual diri perempuan” di Barut. Maka itu Perbup yang mengatur prostitusi personal secara nasional tersebut, akan tegas ditegakan.
Nanti bila sudah ditutup, sebanyak 120 pekerja seks komersial (PSK) di sana akan dipulangkan ke daerah asalnya. Untuk itu, sudah disediakan melalui APBD Barut 2019 sebesar Rp. 330 juta buat relokasi lokasi, termasuk biaya pemulangan. Selain juga disediakan dana melalui APBN untuk masing-masing mereka sebesar Rp.5.500.000 perorang.
“Prostitusi ditutup menggunakan peraturan bupati (Perbub), bila Juni nanti perda-nya masih dalam proses. Ini program secara nasional. Sehingga semua lokasi ditertibkan. Sudah banyak penghuni lokalisasi Merong mau dipulangkan, yang lainnya menetap tapi bekerja secara baik ditempat usaha yang benar,” tegas Everedy Noor.
Everedy Noor tak menampik, bila ada sebahagian pemilik wisma karaoke kemungkinan masih tetap mengembangkan usahanya, meski nanti lokalisasi resmi ditutup. Hanya saja, segmennya bukan lagi pelanggan para “hidung belang”. Karena karaoke disitu nantinya, akan menyasar hobi nyanyi para keluarga.
“Jadi karaoke-nya khusus untuk wisata keluarga. Nanti kalau rencana untuk bongkar muat disetujui dan jadi direalisasikan, namun usaha lain yang ingin menyediakan tempat karaoke tetap dipersilahkan. Hanya saja, tidak ada lagi perempuan “jual diri” di karaoke itu,’ tegas Everedy.(Tim)